Abstract:
Pada tahun 2021 PDAM Bersujud Tanah Bumbu di unit BNA Batulicin tercatat debit pengolahan air sebesar 270 L/d, sedangkan debit kebutuhan harian maksimum sebesar 206 L/d, artinya masih ada 54 L/d air yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan distribusi, dan juga pada tahun tersebut cakupan layanan distribusi air bersih pada Kecamatan Batulcin terbilang kecil, yaitu sebesar 39 %, hal ini di sebabkan karena masyarakat kecamatan Batulicin banyak yang menggunakan sumur bor atau air tanah. penggunaan air tanah secara terus menerus tidak dianjurkan, menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 34 tentang Air Tanah menyatakan bahwa air tanah adalah salah satu sumber air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya menyebabkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit diatasi. Sehingga pada BNA Batulicin perlu dilakukan rencana pengembangan sistem distribusi air bersih. Perencanaan dilakukan selama 9 Tahun sesuai dengan SDG’s Desa dengan target cakupan layanan maksimal atau 100% hingga tahun 2030. Perencanaan dibagi pada 2 tahap, yaitu pada tahun 2021 sampai dengan 2026, dan pada tahun 2026 sampai dengan 2030. Perhitungan kebutuhan air dihitung dari proyeksi penduduk dengan metode aritmatik dan geometrik. Dari hasil perhitungan kebutuhan air BNA Batulicin pada tahun 2030 dengan total jumlah penduduk 139.709 jiwa kebutuhan air rata rata sebesar 328 L/d, kebutuhan jam puncak sebesar 492 L/d, dan kebutuhan harian maksimum ssebesar 361 L/d.. Simulasi hidrolis pada tahun akhir perencanaan jaringan pipa dilakukan dengan aplikasi EPANET 2.0, dengan hasil sudah memenuhi teknis pengaliran air, yaitu pada parameter tekanan sebesar 96% node bernilai 10 – 30 mka dan 4?rnilai 30 – 50 mka, sedangkan pada parameter kehilangan tekan sebesar 40?rnilai < 0.01 m/km, 31?rnilai 0,01 – 1 m/km, 15?rnilai 1 – 4 m/km dan 13?rnilai 4 – 10 m/km.