Abstract:
Batubara merupakan salah satu sumber daya energi yang dapat diandalkan sekaligus memainkan peran penting dalam kebutuhan energi dunia. batubara diproyeksikan akan tetap memenuhi sekitar 23?ri energi dunia sampai tahun 2035. Dibalik banyaknya keunggulan dari adanya batu bara, ada juga dampak negatif dibalik adanya industri pertambangan batu bara, salah satunya emisi yang dikeluarkan oleh mesin yang digunakan pada saat proses produksi batu bara. Seluruh kegiatan pertambangan menggunakan bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin dimana pada tahapan awal yang dimulai dari pembersihan lahan hingga tahap pendistribusian batu bara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai emisi gas gas rumah kaca (CO2, CH4, dan N2O) dan asidifikasi (SO2) dimulai dari tahapan land clearing hingga tahapan coal barging serta menganalisis kontribusi dampak lingkungan berupa GWP100 dan acidification potential dari proses produksi 1 ton batu bara dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment menggunakan software OpenLCA di PT. XYZ berdasarkan data pada tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan nilai emisi Gas Rumah Kaca GRK dan asidifikasi yang dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar 49.232,81 Ton CO2, 2,44 Ton CH4, 12,79 Ton N2O, dan 62,66 Ton SO2. Untuk proses produksi 1 ton batu bara menghasilkan nilai kontribusi dampak lingkungan GWP100 sebesar 24,11 kg CO2 eq dan acidification potential sebesar 0,036 kg SO2 eq. Tahapan overburden removal yang menghasilkan kontribusi dampak lingkungan yang paling tinggi diantara tahapan lainnya karena menggunakan alat berat yang paling banyak sehingga menggunakan bahan bakar yang lebih banyak juga. Rekomendasi perbaikan agar dapat meminimalkan kontribusi dampak lingkungan yaitu dengan penerapan eco-driving.
Kata Kunci: Life cycle assessment, pertambangan, gas rumah kaca, asidifikasi, OpenLCA.