Abstract:
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas yang
memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi potensi kerugian yang dialami dalam
budidaya cabai juga cukup tinggi, karena cabai cukup rentan terhadap serangan
hama lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon lalat buah
terhadap penggunaan feromon yang berasal dari berbagai macam kulit dan daging
buah yang di tambahkan ragi (feromon organik). Penelitian ini bertempat di lahan
petani cabai yang terletak di desa Tambak Langsat, Landasan Ulin Barat, Kota
Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan 11 perlakuan termasuk kontrol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan
yang diberi feromon organik mampu memperangkap lalat buah. Dari semua
feromon yang paling efektif mendapatkan lalat buah banyak adalah feromon cabai
(0,2 ml) dengan jumlah tangkapan 25 ekor dan untuk feromon organik yang kurang
efektif adalah feromon mangga (0,2 ml) dengan jumlah tangkapan 4 ekor. Jenis lalat
buah B. dorsalis mendominasi dari empat jenis dengan Indeks Keanekaragaman
(H´) lalat buah tergolong sedang yaitu 1,1082, Indeks Dominasi (D) tergolong
tinggi 1 dan untuk lalat buah yang mendominasi B. dorsalis.