Abstract:
Latar Belakang: Prevalensi karies anak-anak usia 5-9 tahun di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2018 sebesar 92,6%. Faktor eksternal karies terdiri dari lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Lingkungan fisik merupakan salah satu lingkungan kesehatan yang berkontribusi terbesar terhadap status kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut. Sanitasi dengan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan bagian dari lingkungan fisik. Pilar STBM terdiri dari: stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair. Faktor predisposisi perilaku meliputi status sosial ekonomi orang tua yang ditentukan oleh pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Status sosial ekonomi memengaruhi kemampuan orang tua dalam merawat gigi anaknya. Tujuan: Menganalisis hubungan sanitasi dan status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat keparahan karies pada anak TK. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross-sectional. Responden penelitian ini adalah 49 anak-anak TK Al Hidayah Desa Mandiangin Barat Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan lembar pemeriksaan def-t. Hasil: Uji korelasi Spearman p=0.435 menunjukkan tidak ada hubungan antara sanitasi dengan tingkat keparahan karies. Uji korelasi Spearman p=0.0001 menunjukkan ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat keparahan karies. Koefisien korelasi -0.519 menunjukkan hubungan cukup kuat dengan arah berlawanan. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara sanitasi dengan tingkat keparahan karies. Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat keparahan karies.