Abstract:
Terapi antihipertensi kombinasi dua obat diberikan pada pasien hipertensi stadium 2 atau tekanan darah (TD) ? 160/100 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antihipertensi kombinasi dua obat berdasarkan jenis kelamin, usia, penyakit penyerta dan jenis kombinasi. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif menggunakan data sekunder pasien Program Rujuk Balik hipertensi rawat jalan di Klinik Pratama IDI Banjarmasin tahun 2020-2021 dengan follow-up selama 1, 3, dan 12 bulan. Efektivitas penurunan TD dianalisis dengan uji Dependent T dan Wilcoxon. Perbandingan efektivitas penurunan TD berdasarkan jenis kelamin, usia dan penyakit penyerta dianalisis menggunakan uji Independent T dan Mann-Whitney, sedangkan perbandingan berdasarkan jenis kombinasi dianalisis dengan uji One-Way Anova dan Kruskal-Wallis. Sampling dilakukan dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 91 pasien. Sebagian besar pasien adalah perempuan (62,6%), non-geriatri (54,9%), dan tanpa penyakit penyerta (69,2%). Kombinasi yang digunakan adalah CCB-ARB (67%), CCB-ACEI (19,8%), ARB-BB (7,7%) dan CCB-BB (5,5%). Antihipertensi kombinasi 2 obat menunjukkan tren penurunan TD secara konsisten. Terdapat perbedaan bermakna efektivitas antihipertensi kombinasi berdasarkan jenis kelamin, tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kategori usia, penyakit penyerta, dan jenis kombinasi antihipertensi. Disimpulkan bahwa antihipertensi kombinasi dua obat efektif dalam menurunkan TD, dan faktor jenis kelamin mempengaruhi efektivitas penurunan TD secara bermakna.