Abstract:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Hambatan Inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Kelurahan Melayu, khususnya berfokus pada Program Tanah Digital yang terlaksana dengan tidak optimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dengan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penunjang dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain Lurah Kelurahan Melayu, Staff Kelurahan Melayu, dan warga Kelurahan Melayu.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tahap pelaksanaan Program Tanah Digital terdapat hambatan dalam pelaksanaan pelayanan publik yangh dilakukan oleh Kelurahan Melayu. Terdapat 8 variable dalam hambatan program ini: pertama risk aversion budaya menghindari resiko, kedua keengganan menutup program yang gagal, ketiga ketergantungan terhadap high performer, keempat teknologi ada, terhambat budaya penataan organisasi, kelima tidak ada penghargaan insentif, keenam Ketidakampuan Menghadapi Resiko Perubahan, ketuju Anggaran Jangka pendek & perencanaan, kedelapan tekanan & hambatan administratif. Dapat diketahui bahwa penyebab program ini tidak berjalan dikarenakan keterbatasan anggaran yang didapat oleh Kelurahan Melayu serta program lain yaitu Program Tanah Sistematis Langsung (PTSL).
Saran Peneliti Kelurahan harus lebih berani untuk menutup program yang lama dalam hal penganggaran harus dilakukan dengan cara yang sangat matang serta adanya insentif tambahan bagi pegawai yang melaksanakan kegiatan tersebut.
Kata Kunci: Hambatan Inovasi, Pelayanan Publik, Tanah Digital.