Abstract:
Lahan rawa di Indonesia meliputi area seluas 34,93 juta ha yang tersebar di berbagai pulau seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Salah satu jenis lahan rawa yang sering digunakan dalam pertanian adalah lahan pasang surut. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan lahan pasang surut menjadi lahan pertanian antara lain pH tanah masam, tingginya kadar Fe-larut dan Al-dd. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pH tanah masam, tingginya kadar Fe-larut dan Al-dd dengan menggunakan kapur. Kehalusan tingkat butiran kapur dapat meningkatan efektifitas pengapuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran butir kapur terhadap perubahan pH, Fe terlarut, dan Al-dd pada lahan pasang surut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan (Kontrol; Kapur CaCO3 berukuran lebih dari 1,00 mm (> 18 mesh); Kapur CaCO3, berukuran 0,5-100 mm (18 -35 mesh); Kapur CaCO3 berukuran 0,21-0,50 mm (35-70 mesh); Kapur CaCO3 berukuran 0,21 mm (<70 mesh); Kapur CaCO3 berukuran 0,15-1,00 mm (18-100 mesh)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran butiran kapur CaCO3 berpengaruh nyata terhadap perubahan pH, Fe-larut dan Al-dd. Pemberian butiran kapur CaCO3 berukuran kurang dari 0,21 mm (<70 mesh) dapat meningkatkan pH, menekan kadar Fe-larut serta Al-dd.