Abstract:
Abstrak: Latar Belakang: Traumatic Dental Injury (TDI) merupakan trauma yang terjadi ketika jaringan keras dan lunak rongga mulut mengalami benturan. Prevalensi traumatic dental injury (TDI) yang dialami pada semua umur menyentuh persentase 20%. Menurut Petti dkk, prevalensi TDI pada gigi sulung lebih tinggi dibandingkan pada gigi permanen. Prevalensi TDI di seluruh dunia berdasarkan analisis bibliometrik pada tahun 1999-2018 menyentuh persentase 6%-59%. Tujuan: Untuk mengetahui ikatan senyawa aktif Bouea macrophylla G. (ramania) sebagai anti inflamasi dengan cara menghambat protein angiopoietin-2 (Ang-2) secara in silico. Metode: Rancangan percobaan melalui metode in silico. Hasil: Senyawa metil risinoleat memiliki nilai RMSD (Root Mean Square Deviation) sebesar 0 dan nilai afinitas ikatan negatif, ikatan hidrogen, dan residu yang sama dengan ligan pembanding yaitu atorvastatin. Semua senyawa aktif Bouea macrophylla G. telah lulus uji kemiripan obat dengan parameter Lipinski's Rule. Berdasarkan hasil uji ADMET diketahui bahwa penyerapan senyawa metil risinoelat dapat diserap dengan baik, penyerapan sel Caco-2 paling tinggi dibandingkan dengan 9 senyawa aktif Bouea macrophylla G. dan atorvastatin, volume distribusi dan total clearance lebih baik dari atorvastatin, tidak menghambat CYP50, tidak mutagenik, karsinogenik, dan tidak hepatotoksik, memiliki nilai Oral Rate Acute Toxicity (LD50) dan Oral Rate Chronic Toxicity (LOAEL) lebih rendah dibandingkan dengan atorvastatin. Kesimpulan: Metil risinoloeat berpotensi menjadi obat antiinflamasi melalui penghambatan Ang-2.