Abstract:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi serta dosis terbaik kapur dolomit dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2021 di lahan dengan alamat Jalan A. Yani, Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama adalah dosis kapur dolomit
(D) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : d1 = 7,5 t ha-1; d2 = 10 t ha-1; d3 = 12,5 t ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk kalium KCl (K) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : k1 = Kalium (KCl) 100 kg ha-1 setara dengan 10 g petak-1; k2 = Kalium (KCl) 200 kg ha-1 setara dengan 20 g petak-1; k3 = Kalium (KCl) 300 kg ha-1 setara dengan 30 g petak-1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi perlakuan kapur dolomit dan pupuk KCl memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah umbi per rumpun, bobot kering umbi per rumpun, bobot basah umbi per petak, hasil bobot basah per hektar. Kemasaman tanah hanya dipengaruhi oleh perlakuan dosis kapur, sedangkan interaksi maupun faktor tunggal perlakuan kapur dolomit dan pupuk kalium (KCl) tidak berpengaruh nyata terhadap umur panen. Dosis terbaik pada perlakuan kapur dolomit 10 t ha-1 dan pupuk kalium (KCl) 200 kg ha-1 karena memiliki nilai tertinggi dari variabel pertumbuhan dan hasil tanaman serta pH tanah, sehingga dapat dijadikan rekomendasi untuk budidaya bawang merah di lahan gambut.
Kata kunci: Allium ascalonicum L, amelioran, gambut, kcl, pupuk kalium.