Abstract:
Anak down syndrome adalah anak yang memiliki abnormalitas pada kromosom 21 yang mengalami hambatan pada intelektual dan bina diri pada kehidupan sehari-harinya. Ditemukan pada penelitian ini anak down syndrome yang memiliki permasalahan berkenaan dengan bina dirinya yaitu masih belum mampu mengancingkan baju. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu diadakannya kegiatan atau aktivitas yang dapat membantu anak down syndrome meningkatkan keterampilan pengembangan diri mereka dalam mengancingkan pakaian. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan cut and patch dalam mengembangkan keterampilan bina diri mengancingkan baju pada anak down syndrome. Penelitian menggunakan kuantitatif subjek tunggal atau dikenal sebagai SRR penelitian ini menggunakan desain A-B-A, yang menetapkan hubungan kausal antara variabel indenpenden dan dependen. F Siswa kelas V di SLB-C Pembina Banjarbaru dijadikan sebagai subjek. Sistem pencatatan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Analisis visual dalam kondisi dan visual antar kondisi adalah metode yang digunakan untuk analisis data. Temuan menunjukan bahwa aktivitas cut and memiliki pengaruh dalam mengembangan kemampuan atau keterampilan bina diri mengancingkan pada anak down syndrome. Pada Baseline 1 (A1) dengan presentase 40%, lalu meningkat pada tahap Intervensi (B) dengan presentase 43%-77%, dan kemudian kemampuan anak meningkat lebih baik lagi pada tahap Baseline 2 (A2) kemampuan anak dengan presentase 80%-93%. Berdasarkan dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada anak down syndrome kelas V di SLB-C Negeri Pembina Banjarbaru, dapat disimpulkan bahwa kegiatan cut and patch activity mampu mengembangkan dari kemampuan motorik halus anak yang mempengaruhi kemampuan bina diri mengancingkan baju pada anak down syndrome.