Abstract:
Kecamatan Sungai Tabuk merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Selatan yang sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Kecamatan Sungai Tabuk memiliki beberapa kelurahan diantaranya adalah Kelurahan Pematang Panjang. Daerah tersebut memiliki permasalahan yaitu sumber air irigasi hanya dari tadah hujan, sehingga keuntungan petani setempat tidak maksimal. Maka dari itu dilakukan optimalisasi pola tanam dengan menggunakan Program Linier.
Pada penelitian ini digunakan data-data sekunder berupa data hujan dan data klimatologi dari tahun 2001 sampai tahun 2021, serta data debit sungai untuk kepentingan validasi data. Data-data tersebut di analisis menggunakan beberapa metode diantara nya yaitu metode Weibull untuk mendapatkan curah hujan efektif, metode Penman Monteith untuk mendapatkan nilai Evapotranspirasi, serta metode F.J. Mock untuk mendapatkan debit andalan. Selain itu adapun aplikasi yang digunakan untuk mengoptimalisasikan pola tanam yaitu program Solver.
Dari penelitian ini didapatkan nilai rata-rata kebutuhan air irigasi setelah dilakukan optimalisasi dengan 4 skenario pola tanam yaitu sebesar 0,1082 m3/dt, 0,2384 m3/dt, 0,2374 m3/dt dan 0,1185 m3/dt. Selain itu juga diketahui bahwa debit andalan maksimum terjadi pada bulan Februari ke-I yaitu sebesar 1,961 m3/dt, sedangkan debit andalan paling rendah terjadi pada bulan Agustus ke-I yaitu sebesar 0,103 m3/dt. Dengan aplikasi program linier berupa solver, didapatkan hasil optimum pola tanam pada daerah Pematang Panjang yaitu dengan memanfaatkan luas lahan seluas 0,328 ha untuk tanaman padi dan 0,828 ha untuk tanaman palawija pada musim tanam I, kemudian 1,156 ha untuk tanaman padi pada musim tanam II. Dengan total keuntungan yang didapat mencapai Rp.43.581.208,00 per tahun.