Abstract:
Latar Belakang: Lactobacillus acidophilus berperan penting dalam perkembangan karies, terutama karies lanjut. Obat kumur seperti klorheksidin menjadi pilihan utama untuk mencegah kolonisasi bakteri penyebab karies, namun dalam penggunaan jangka panjang menimbulkan efek samping, sehingga diperlukan bahan baru yang lebih biokompatibel yaitu kitosan sisik ikan haruan (Channa striata), yang mengandung gugus amina (Nh2). Tujuan: Menganalisis dan membandingkan efektivitas antibakteri kitosan sisik ikan haruan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10?ngan klorheksidin glukonat 0,2% terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus. Metode: Penelitian True Experimental Laboratory dengan prosedur yang terdiri dari pembuatan kitosan dari sisik ikan haruan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi dilanjutkan dengan uji antibakteri dengan 5 kelompok perlakuan terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus menggunakan metode difusi zona hambat parameter pada bahan uji. Hasil: Kitosan sisik ikan haruan memiliki efektifitas antibakteri paling rendah yaitu konsentrasi 2,5?ngan nilai zona hambat rata-rata 8,6 mm, dan tertinggi konsentrasi 10?ngan nilai zona hambat rata-rata 21,3 mm, dan konsentrasi Kitosan sisik ikan haruan. 10% memiliki efektivitas antibakteri sebanding dengan 0,2% klorheksidin glukonat terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus. Kesimpulan: Kitosan sisik ikan haruan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10% memiliki efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus, dan konsentrasi 10% sebanding dengan klorheksidin glukonat 0,2?lam menghambat pertumbuhan Lactobacillus bakteri acidophilus.