Abstract:
Pengembangan Kawasan Pulau Bromo meski diarahkan sebagai salah satu destinasi wisata alam, diharapkan tetap mengikuti ketentuan pemanfaatan ruang, intensitas bangunan dan penataan bangunan. Selain itu, kondisi alam serta minimnya akses dan keterbatasan infrastruktur terbangun di pulau tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan Pulau Bromo sebagai salah satu destinasi wisata berbasis sungai seperti yang diharapkan. Pengembangan Kawasan Strategis Pulau Bromo itu, selain harus selaras dengan visi misi dan arah pembangunan di Kota Banjarmasin juga harus sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi tercapainya tujuan pembangunan Kota Banjarmasin melalui program dan kegiatannya. Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif yang dimana pada metode ini data dianalisis dengan cara observasi,wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 3 indikator dalam value for money yang dipakai untuk mengukur penilaian program dalam upaya pengembangan yaitu indikator ekonomi, efesiensi, dan efektivitas di hubungkan dengan pendapat masyarakat di sekitar ekowisata Pulau Bromo. Saran dapat mempertahankan kemampuan atau kinerjanya dalam merealisasikan anggaran dan perlu untuk terus meninjau penentuan target-target selanjutnya dan perhatian lebih dari pemerintah terhadap peningkatan sarana dan prasarana khususnya ruang terbuka hijau ekowisata pulau bromo Kelurahan Mantuil Kota Banjarmasin. Kata kunci :Pengembangan, Pulau Bromo dan Value for Money