Abstract:
TPA Cahaya Kencana memiliki luas 16,5 Ha serta dapat menerima sampah
sebanyak 115 – 140 ton per hari dengan perkiraaan daya tampung hingga dua
tahun kedepan. TPA menjadi tempat penampungan berbagai macam sampah
sehingga lindi mengandung berbagai jenis bahan pencemar yang berpotensi
mengganggu lingkungan dan kesehatan manusia. Air lindi (leachate)
merupakan air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak
sekali senyawa yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat
organik yang sangat tinggi. TPA Cahaya Kencana memiliki kadar baku mutu
yang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 59
Tahun 2016. Berdasarkan pengolahannya, kolam wetland yang ada di TPA
Cahaya Kencana belum dioperasikan sehingga perlu adanya pengolahan air lindi
berkelanjutan agar tidak hanya memenuhi baku mutu saja namun dapat
memenuhi persyaratan kualitas air kelas IV. Pengolahan air limbah memiliki
beberapa cara dalam pengelolaannya diantaranya dengan menggunakan
metode lahan basah. Salah satu alternatif pengolahan air lindi yaitu dengan
sistem lahan basah buatan (constructed wetland). Metode yang digunakan
adalah sistem lahan basah buatan aliran horizontal bawah permukaan dengan
menggunakan tanaman Tanaman Typha Angustifolia dan Echinodorus
Paleofolius. Tanaman Typha Angustifolia dan Echinodorus Paleofolius
merupakan tanaman yang mampu menurunkan nilai karakteristik limbah seperti
BOD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dinamika dan efisiensi
nilai BOD. Typha Angustifolia mampu menurunkan kada BOD pada hari ke 7, 14,
dan 21 secara berturut-turut sebesar 25,2 mg/L, 18,6 mg/L dan 9,6 mg/L dan
tanaman Echinodorus Paleofolius pada hari ke- 7, 14, san 21 secara berturutturut sebesar 31,8 mg/L, 23,4 mg/L dan 15 mg/L.
Kata Kunci: Lindi, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Typha Angustifolia,
Echinodorus Paleofolius