Abstract:
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang berasal dari Wuhan akibat infeksi Virus SARS CoV-2. Pengobatan COVID-19 hingga penelitian dilakukan masih bersifat suportif dan simtomatik sehingga pasien mengalami polifarmasi yang berpotensi berinteraksi. Penelitian dilakukan untuk menghitung jumlah kombinasi dan total kasus potensi interaksi obat, persentase pasien yang mengalami interaksi obat, serta potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksi, tingkat keparahan, dan onset pada pasien COVID-19. Data diambil secara retrospektif dan dianalisis menggunakan situs IBM Micromedex , Situs DrugBank Interaction Checker dan Stockley Drug Interactions 9th Edition. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kombinasi obat yang berpotensi mengalami interaksi sebanyak 42 kombinasi obat dengan total kasus potensi interaksi obat sebanyak 805 kasus. Potensi interaksi obat pada 82 pasien menunjukkan bahwa dari 82 pasien, 57 pasien (69,5%) di antaranya berpotensi mengalami interaksi obat. Potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksi paling banyak pada fase farmakokinetik sebanyak 490 kasus (60,9%). Potensi interaksi berdasarkan tingkat keparahan paling banyak terdapat pada tingkat keparahan major sebanyak 643 kasus (79,9%) dan berdasarkan onset paling banyak yaitu onset not specified sebanyak 454 kasus (56,4%).
Kata kunci: COVID-19, Potensi Interaksi Obat, Polifarmasi