Abstract:
Pengelolaan aset irigasi dan perencanaan yang ada di Kabupaten Tanah Laut masih dalam kategori buruk bila melihat hasil penilaian kinerja pada tahun 2020. Irigasi dalam kondisi baik pada saat itu hanya 18?ri 111 (seratus sebelas) Jaringan Irigasi yang merupakan kewenangan kabupaten, sehingga diperlukan perhitungan ulang terhadap kinerja irigasi pada tahun 2022 dan dengan begitu dapat direncanakan strategi peningkatan kinerja irigasinya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan faktor kinerja irigasi, strategi peningkatan kinerjanya, dan pengelola yang bagaimana untuk dapat menjalankan semua strategi tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder maupun data pendukung lainnya, kemudian memperhitungkan kinerja sistem irigasi yang ada dengan memperhatikan sarana dan prasarana fisik, produktivitas padi, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan perkumpulan petani pemakai air. Selanjutnya dengan menyebarkan sejumlah Kuesioner kepada responden dalam penelitian ini dimulai dari petani hingga pemangku kepentingan terhadap irigasi di Kabupaten Tanah Laut, juga melakukan wawancara terhadap ahli irigasi, data hasil kuesioner dilakukan tabulasi data dengan menggunakan metode Relative Imporant Index (RII) untuk mengetahui faktor dominan dalam menentukan pengelola yang sesuai dengan semua aspek yang ada di Kabupaten Tanah Laut.
Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan faktor dominan irigasi di Kabupaten Tanah Laut terdiri dari produktifitas tanam, kelembagaan irigasi, organisasi personalia, prasarana fisik, P3A, dokumentasi dan sarana penunjang. Sedangkan penilaian irigasi dari tinjauan lapangan didapatkan nilai sebesar 53,23?ngan kategori jelek dan perlu perhatian. Kemudian diperlukan strategi dan rekomendasi peningkatan kinerja irigasi dengan percepatan kelengkapan semua aspek dan pembentukan wadah koordinasi kelembagaan pengelolaan irigasi.