Abstract:
Lahan sawah sulfat masam merupakan salah satu tempat prospektif untuk penggunaan pertanian, biasanya tersebar di daerah dataran rendah di sepanjang garis pantai yang terkadang mengalami banjir. Jika ditangani secara efektif sesuai dengan masalah yang ditemukan di lahan, situs ini dapat dikembangkan sebagai kawasan pertanian yang produktif. Pengembangan pertanian pada tanah sulfat masam sering menghadapi beberapa masalah, antara lain (pH) tanah masam, kandungan besi tinggi, kurangnya ketersediaan fosfat, dan keberadaan pirit (FeS2). Pada penelitian ini akan dikaji hubungan antara ketersediaan P, kelarutan Fe, fraksi Fe-P, pH, Eh, dan kedalaman pirit pada lahan sawah sulfat masam. Purposive sampling digunakan dalam penelitian lapangan dengan metode survei di sawah sulfat masam Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini didasarkan pada peta distribusi kelarutan Fe di Kabupaten Barito Kuala. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan P, yaitu Fe terlarut dengan bentuk regresi kekuatan dan hubungan yang sangat kuat, fraksi Fe-P dengan bentuk regresi kekuatan dan hubungan yang kuat, dan pH tanah dengan bentuk regresi linier dan hubungan yang kuat. kuat. Kedalaman pirit dan Eh tanah tidak memiliki hubungan yang nyata dengan ketersediaan P pada sawah dataran rendah sulfat masam.