Abstract:
Academic hardiness diperlukan untuk menjawab segala tantangan akademik yang dialami individu di seluruh tingkat pendidikan. Maka dari itu pentingnya meningkatkan academic hardiness dengan menggunakan teknik WDEP yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengeksplorasi, evaluasi, dan merancang rencana untuk perbaikan mengenai academic hardiness.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen melalui Nonrandomized Pre-Test Post-Test Control Group Design dengan populasi berjumlah 71 siswa dengan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling yang menghasilkan 8 orang siswa yang memiliki indikasi academic hardiness rendah.
Penelitian ini menggunakan uji beda T yaitu uji paired sample t-test (perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan) sebagai teknik analisis data dan uji independent sample t-test (perbedan rata rata dua sampel yang tidak berpasangan) pada program SPSS 21. Adapun hasil uji paired sample t-test memperoleh hasil signifikansi sebanyak 0,026 < 0,05. Maknanya terjadi kenaikan academic hardiness yang signifikan terhadap kelas eksperimen. Pada uji independent sample t-test mendapatkan hasil signifikansi sebanyak 0,003 < 0,05 serta nilai perbandingan kedua metode memiliki selisih sebesar 41,25 dari hasil nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebanyak 137,25 dan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 96.
Dari analisis tersebut dapat disimpulkan terjadi peningkatan academic hardiness yang terjadi pada kelompok eksperimen telihat pada perubahan yang terjadi pada konseli dalam aspek commitment, control, dan challenge. Dengan menggunakan teknik WDEP yang diantara nya tahap want, doing, evaluation, serta planning. Perubahan yang tejadi secara signifikan terjadi pada kelompok yang diberikan treatment. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah konseling realitas teknik WDEP efektif dalam menaikkan academic hardiness yang rendah pada peserta didik kelas X di SMK ISFI Banjarmasin.