Abstract:
Sebagai budaya yang majemuk, masyarakat harus memiliki pilihan untuk berbaur dan bekerja sama ditengah banyaknya perbedaan mengenai kebangsaan, bahasa, sejarah, dan budaya yang berbeda. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi subjektif dengan pemeriksaan yang jelas. Strategi pemilahan informasi yang digunakan adalah pertemuan, persepsi dan dokumentasi. Metode penyelidikan informasi memanfaatkan penurunan informasi, pengungkapan informasi dan pencapaian keputusan. Pengujian keabsahan informasi menggunakan triangulasi khusus, triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Konsekuensi dari tinjauan tersebut diperoleh informasi sebagai kerjasama yang bersahabat antara kedua jaringan, baik daerah lokal pendatang maupun daerah setempat, yang telah berjalan secara positif. Pada awalnya pergaulan lokal kurang berbaur namun masyarakat setempat bermaksud baik untuk saling mengenal meskipun membutuhkan investasi. Kedua jaringan saling menghormati dan menghargai baik antar individu maupun individu dengan pertemuan maupun sebaliknya. Menghargai orang yang berdoa, bekerja tidak terpisahkan saat ada perbaikan jalan dan partisipasi bersama saat ada kegiatan, misalnya kenduri, orang yang melintas atau membantu orang yang terkena bencana. Ketahanan seperti ini harus terlihat di mata penduduk lokal pendatang ketika menyambut kegiatan kota atau pesta yang diadakan oleh penduduk asli yang tinggal di desa Karang Indah. Kendala yang dihadapi masyarakat di kota Karang Indah dalam hal keterkaitan adalah tidak adanya penggunaan bahasa Indonesia dan hanya mampu menguasai satu bahasa provinsi.