Abstract:
Seluang belum (L. sarmentosa) merupakan salah satu tanaman obat yang
dimanfaatkan oleh masyarakat Kalimantan Selatan untuk meningkatkan stamina
dan gairah seksual. Tanaman tersebut juga digunakan sebagai salah satu sumber
isolat jamur endofit yang dapat dikembangkan sebagai alternatif penghasil
senyawa antimikroba. Senyawa antimikroba merupakan zat yang memiliki
kemampuan untuk menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroba. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri ekstrak intraselular isolat
jamur endofit dari hasil isolasi akar seluang belum (L. sarmentosa) terhadap S.
aureus dan E. coli. Masing-masing isolat ditumbuhkan pada media PDB selama
14 hari dilanjutkan dengan uji sentrifugasi, dilisis dan ekstraksi intraselulernya
lalu diuji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil
memperlihatkan bahwa isolat Rhizoctonia solani, Corynespora citricola Ellis,
Arthrobotrys oligospora Fresenius, Alternaria nees, Phytophthora capsici dan
Triposspermun myrti (Lind) Hughes dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.
aureus dengan zona hambat terbesar pada isolat Rhizoctonia solani sebesar 15,25
mm yang memiliki kategori kuat sedangkan yang menghambat pada pertumbuhan
bakteri E. coli hanya Rhizoctonia solani dan Corynespora citricola Ellis dengan
zona hambat terbesar pada isolat Rhizoctonia solani sebesar 6,2 mm dengan
kategori sedang
Kata Kunci : Jamur Endofit, Akar Seluang Belum (L. sarmentosa), Antibakteri