Abstract:
Bencana banjir menjadi salah satu bencana yang terjadi tiap tahun di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Wilayah yang termasuk salah satu wilayah yang sering mengalami banjir saat musim penghujan yaitu wilayah Kecamatan Hantakan. Penelitian bertujuan mengetahui strategi mitigasi struktural dan non struktural masyarakat di Kecamatan Hantakan. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi sebesar 1.369 dan jumlah sampel sebanyak 279 responden yang mengacu pada tabel Issac dan Michael. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional sampling. Data primer didapat dengan observasi ke lapangan, wawancara, dan menyebar angket, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumen dan studi Pustaka. Analisa menggunakan scoring dan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk mitigasi struktural masyarakat di Kecamatan Hantakan adalah dengan memperkuat pondasi rumah dengan bahan baku bangunan yang lebih kokoh (62%), mengganti dinding rumah (61%), melakukan perbaikan sistem drainase (83%), membangun bronjong (76%), melakukan penanaman pohon pada lahan kritis (67%), pemasangan alat ukur debit sungai (peilschaal) (58%), dan pemasangan jalur evakuasi (57%). Sedangkan Mitigasi non struktural adalah, membersihkan lingkungan sekitar sungai dengan gotong royong (82%), menegur orang yang membuang sampah sembarangan (51%), mencari informasi tentang banjir di media cetak dan elektronik (73%), dibentuknya organisasi Posko Meratus sebagai terminal informasi bencana banjir, peringatan dini berupa memukul tiang listrik dan informasi lewat HT (85%), menegur orang yang menebang pohon secara liar (55%), dan mengadakan simulasi bencana banjir (52%). Mitigasi bencana banjir di Kecamatan Hantakan termasuk dalam tingkat sedang atau memiliki tindakan yang siaga terhadap bencana banjir.