Abstract:
Febriyanti Puteri Lestari. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan. Di bawah bimbingan Yudi Ferrianta dan Sadik Ikhsan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tipologi pertumbuhan sektor dan sub sektor pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan; menentukan subsektor pertanian yang menjadi unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan di Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Mei 2020 sampai dengan April 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder selama tahun 2016-2020 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan serta Instansi terkait lainnya
Ada dua metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Metode pertama adalah analisis Tipologi Klassen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui tipologi pertumbuhan sektor dan subsektor pertanian. Analisis yang kedua menggunakan metode LQ. Analisis ini digunakan untuk menentukan sub sektor pertanian yang menjadi basis di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Berdasarkan hasil analisis tipologi Klassen, sub sektor yang masuk ke dalam kuadran I sebagai sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat adalah subsektor tanaman hortikultura, peternakan dan jasa pertanian. Sedangkan subsektor yang masuk ke dalam kuadran II yaitu maju namun tertekan adalah sub sektor tanaman pangan. Pada analisis tipologi Klassen menunjukkan bahwa subsektor tanaman perkebunan, kehutanan, dan perikanan masuk ke dalam kuadran III yaitu sub sektor yang potensial berkembang dengan pesat, sementara itu tidak ada subsektor yang masuk ke dalam kuadran IV yang tergolong sub sektor yang masih relatif tertinggal.
Dari analisis LQ yang dilakukan terdapat empat sub sektor yang menjadi sub sektor unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Subsektor ini adalah subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, sub sektor peternakan dan sub sektor jasa pertanian. Sedangkan sub sektor perkebunan, kehutanan, dan perikanan bukan merupakan subsektor unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain kepada pemerintah daerah agar dapat merumuskan strategi pengembangan daerah dengan memprioritaskan kegiatan pada sektor unggulan tanpa mengabaikan sub sektor yang bukan unggulan, selain itu diharapkan adanya kebijakan pemerintah daerah untuk membantu para petani dalam memperoleh akses permodalan untuk pengembangan. Disarankan pula untuk penelitian selanjutnya agar melanjutkan dengan penelitian mengenai perubahan dan pergeseran struktur perekonomian daerah.