Abstract:
ABSTRAK ANALISIS VEGETASI HERBA DI KAWASAN PULAU CURIAK KABUPATEN BARITO KUALA (Oleh: Printa Yuliani; Pembimbing: Anang Kadarsah, S.Si., M.Si., Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd; 2022; 67 halaman)
Pulau curiak merupakan delta dari sungai Barito yang telah terbentuk sejak tahun 1980an. Mangrove merupakan kawasan vegetasi yang dominan di Pulau tersebut sekaligus habitat ekosistem, tempat mencari makan dan tempat berkembang biak bagi satwa liar. Kawasan Pulau Curiak bersifat esential untuk habitat bekantan dan ketersediaan pakannya. Peranan penting pada kawasan Pulau Curiak akan didukung dengan adanya vegetasi tumbuhan salah satunya herba. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan herba apa saja yang ditemukan di Pulau Curiak Kabupaten Barito Kuala dan mendeskripsikan nilai indeks keragaman vegetasi herba di Pulau Curiak Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah total 66 petakan berukuran 2 X 2 dan jarak antar plot 1 meter, dilakukan dengan observasi lapangan dan perhitungan jumlah spesies herba. Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Pulau Curiak Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 spesies tumbuhan herba yang ditemukan di Pulau Curiak diantaranya: Bakung cirit (Crinum sp), Paku rawa (Ceratopteris sp), Papisangan (Ludwigia hyssopifolia), Bakung besar (Crinum asiaticum), Laladingan (Cyperus sp), Kumpai minyak (Hymenachne sp), Keladi hutan liar (Homalomena sp), Kangkung undang (Ipomea sp), Paku (Nephrolepis sp), Bundung (Scirpus sp), Jungkal (Hanguana sp). Analisis vegetasi herba tertinggi terdapat pada tumbuhan Crinum sp yang berada dalam kategori tinggi yaitu nilai Kerapatan (K) 222,75 ind/ha dan Kerapatan Relatif (KR) 13,10% dibandingkan tumbuhan lainnya, demikian pula Frekuensi (F) 0,57 dengan Frekuensi Relatif (FR) 0,54%, Dominansi (D) 168 dengan Dominansi Relatif (DR) 43?n Indeks Nilai Penting (INP) 53,39%.
Kata kunci : analisis vegetasi, herba, pulau curiak