Abstract:
Pandemi COVID-19 telah menjadi perhatian dan salah satu masalah besar di dunia. Upaya pengembangan inhibitor baru dan alternatif antivirus lokal sangat dibutuhkan. Alternatif pengobatan dapat dilakukan melalui sumber bahan pangan yang mengandung senyawa aktif flavonoid, salah satunya adalah daun dari tanaman katuk (Sauropus androgynus). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis afinitas dan interaksi docking senyawa flavonoid dalam daun katuk (Sauropus androgynus) (afzelin, kaempferol dan trifolin) sebagai kandidat obat pada PLpro SARS-CoV-2. Penelitian in silico ini dievaluasi melalui binding affinity, jenis interaksi dan ikatan yang terbentuk secara kimia komputasi menggunakan AutoDock Tools 1.5.7 dan AutoDock Vina v.1.2.3. Analisis interaksi kemudian dilakukan untuk mengetahui interaksi antara ligan dan reseptor dengan menggunakan software dengan BIOVIA Discovery Studio Visualizer 4.1. Hasil menunjukkan bahwa senyawa flavonoid kaempferol memiliki binding affinity paling negatif (-6,668 Kcal/mol) dari ketiga senyawa flavonoid diikuti oleh trifolin (-6.532 Kcal/mol) lalu afzelin (-6.101 Kcal/mol). Sebagai perbandingan dengan obat konvensional didapatkan bahwa ketiga senyawa flavonoid tersebut (afzelin, kaempferol, trifolin) memiliki binding affinity yang lebih negatif dari ketiga obat konvensional (chloroquine, favipiravir, remdesivir). Dengan demikian, daun katuk dapat dipelajari lebih lanjut sebagai alternatif penanganan COVID-19.