Abstract:
Pelaksanaan proyek Rekonstruksi/Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan : Cabi–Bumi Rata R.074 DAK Reguler Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar dalam proses pengerjaannya berpotensi mengalami keterlambatan. Akibatnya akan terjadi pertambahan biaya akibat denda keterlambatan sehingga perlu dilakukan pengendalian waktu agar proyek tidak terlambat dengan biaya minimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui waktu terjadi keterlambatan dan penyebab keterlambatan pada proyek dengan cara melakukan wawancara agar dapat dilakukan pengendalian waktu proyek. Selanjutnya hasil wawancara dianalisis dengan Precendence Diagram Method (PDM) apakah pekerjaan yang terlambat melewati jalur kritis. Setelah diketahui pekerjaan terlambat melewati jalur kritis pada minggu ke-8 selanjutnya menghitung volume sisa dan durasi sisa kemudian dimasukkan ke PDM pada minggu ke-8. Dari durasi sisa diketahui durasi keterlambatan dan dapat menghitung biaya denda. Menambah lembur dan shift kerja dipilih sebagai alternatif penyelesaian keterlambatan karena dengan lembur 4 jam pekerjaan masih terlambat dan dilanjutkan dengan menghitung produktivitas harian, produktivitas setelah crash, durasi crash dan pertambahan biaya dari kedua alternatif tersebut dipilih biaya paling minimal dari setiap pekerjaan agar didapatkan durasi yang sesuai durasi rencana dengan biaya minimal. Hasil penelitian yang telah dilakukan proyek mengalami keterlambatan dikarenakan faktor alam yang menyebabkan jembatan Matraman terputus dan mengakibatkan mobilisasi, pengadaan bahan material maupun peralatan tertunda pada pekerjaan LPA dan LPB pada jalur kritis. Berdasarkan analisis menggunakan PDM pada minggu ke-8 proyek mengalami keterlambatan selama 33 hari sehingga durasi bertambah menjadi 173 hari dari durasi rencana 140 hari dengan denda Rp 172,766,051. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi keterlambatan tersebut yaitu dengan cara melakukan kombinasi penambahan lembur selama 4 jam dan menambah shift kerja. Didapatkan pertambahan biaya pada setiap kegiatan seiring dengan diperpendeknya durasi keterlambatan. Total pertambahan sebesar Rp 121,137,087 dan total biaya Rp 5,356,471,979. Dengan Analisis tersebut proyek dapat selesai tepat waktu dengan durasi 140 hari, selisih biaya denda dengan crashing sebesar Rp 51,628,964 yang dapat dijadikan grafik hubungan biaya dan waktu berdasarkan pertambahan biaya saat dilakukan percepatan.
Kata Kunci : Keterlambatan Proyek, PDM, Perbandingan Biaya, dan Waktu.