Abstract:
TPA Cahaya Kencana memiliki luas 16,5 Ha serta dapat menerima sampah
sebanyak 115 – 140 ton per hari. Banyaknya sampah dapat menyebabkan
tingginya proses dekomposisi sampah secara alamiah. Proses biokimia sampah
dan kadar air sampah dapat melarutkan logam-logam berat dengan hasil
samping berupa leachate (lindi). Karakteristik effluent air lindi di TPA Cahaya
Kencana sudah memenuhi baku mutu baku mutu air lindi menurut PERMEN
No. 59 LH 2016. Berdasarakan analisis parameter awal sebelum pengolahan
dengan sistem lahan basah buatan, didapatkan hasil nilai Biochemical Oxygen
Demand (BOD) yaitu sebesar 81,98 mg/L. Namun nilai tersebut melebihi baku
mutu kriteria air kelas IV berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021,
sehingga di lakukan pengelolaan dengan system lahan basah buatan. Metode
yang digunakan adalah sistem lahan basah buatan aliran horizontal bawah
permukaan dengan menggunakan tanaman Cyperus alternifolius dan
Limnocharis flava. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisis
dinamika dan mengetahui efisiensi dalam menyisihkan BOD pada limbah cair
lindi. Dinamika penyisihan BOD dengan system LBB – AHBP pada reaktor
tanaman Cyperus alternifolius mengalami penurunan di hari ke-7, 14 dan 21 yaitu
sebesar 37,84 mg/L,19,82 mg/L dan 9,01 mg/L, pada reaktor tanaman
Limnocharis flava mengalami penyisihan BOD di hari ke-7, 14 dan 21 yaitu 46.5
mg/L 35,7 mg/L dan 24,9 mg/L serta pada reaktor kontrol tanpa tanaman
mengalami penurunan nilai BOD yaitu 58,56 mg/L,53,15 mg/L dan 50,45 mg/L.
efisiensi tertinggi penyisihan konsentrasi BOD pada effluent system LBB –
AHBP pada effluent air lindi di TPA Cahaya Kencana menggunakan tanaman
Cyperus Alternifolius sangat efektif yaitu dengan efisiensi 86.3?n tanaman
Limnocharis Flava cukup efektif dengan efisiensi tertinggi 66,7%.
Kata kunci : leachate (lindi), Biochemical Oxygen Demand (BOD), LBB – AHBP,
Cyperus alternifolius , Limnocharis flava