Abstract:
Penggunaan batu bara sebagai sumber energi khususnya Kalimantan Selatan menghasilkan limbah abu sisa pembakaran berupa fly ash maupun bottom ash. Komponen utama fly ash yaitu silikat (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3). Salah satu kelebihan mortar geopolimer yaitu tahan terhadap reaksi alkali-silika. Oleh karena itu, pada penelitian ini diselidiki pengaruh penambahan air terhadap nilai kuat tekan menggunakan NaOH 8M dengan curing lembab dan suhu ruang.
Penelitian ini menggunakan bahan dasar fly ash PLTU Asam-asam dengan perbandingan 65:35. Konsentrasi NaOH dengan kadar molaritas 8 Molar, mengunakan bahan tambah Sikament-LN dan air, menggunakan perbandingan NaOH/Na2SiO3 sebesar 1:1. Perawatan benda uji dengan metode suhu lembab dan suhu ruang. Serta pengujian kuat tekan menggunakan metode SNI 1794-2011.
Hasil penelitian pada penambahan air 1% meningkatkan kuat tekan namun penambahan air 2% menurunkan kuat tekan jika dibandingkan dengan mortar geopolimer tanpa penambahan air, metode curing yang paling tepat untuk mortar geopolimer ialah dengan menjaga kondisi mortar dalam keadaan lembab, Penambahan Sikament-LN 0,3% memberikan nilai kuat tekan tertinggi. Hal tersebut ditunjukan dari hasil uji kuat tekan dengan penambahan Sikament-LN 1%,1,5%, dan 2% menghasilkan kuat tekan lebih rendah. Oleh karena itu penambahan Sikament-LN yang paling tepat untuk mortar geopolimer ialah dengan penambahan 0,3%.
Kata kunci : Fly Ash, Mortar Geopolimer, Curing, Penambahan Air