Abstract:
Lahan gambut di Indonesia luasnya mencapai lebih dari 7?ri daratan yakni sekitar 14,95 juta hektare yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua serta sebagian kecil di Sulawesi. Kondisi ini mengakibatkan pemanfaatan lahan gambut tidak dapat dihindari. Pemanfaatan lahan gambut dilakukan dengan cara pembukaan lahan dan pembuatan jaringan drainase yang mana hal tersebut mengkabitkan lahan gambut tidak dapat meresap air sehingga menyebabkan penurunan tinggi muka air (TMA) serta terjadi kebakaran lahan dan kekeringan tidak balik (irreversible drying). Hal ini juga terjadi pada kawasan hutan lindung yang terletak di Kecamatan Liang Anggang Kelurahan Landasan Ulin Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kekeringan pada lahan gambut di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang, Kalimantan Selatan terhadap titik api. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan pengumpulan data curah hujan dari tahun 2000 sampai dengan 2021 yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin yang kemudian data tersebut akan diproses mengunakan analisis dari model Keech Byram Drought Indeks (KBDI) modifikasi sifat fisik gambut. Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah data untuk mengetahui indeks kekeringan pada lahan gambut di Kawasan Hutan Lindung Liang Anggang, Kalimantan Selatan terhadap titik api dan tingakatan indeks kekeringan KBDI yang berpengaruh terhadap penyebaran titik api yang mana semakin tinggi indeks kekeringan KBDI pada tingkatan ekstrim maka titik api semakin banyak