Abstract:
Masyarakat sering membersihkan telinga dengan menggunakan bantuan alat berupa cotton bud. Penggunaan cotton bud dapat mengakibatkan trauma pada liang telinga. Trauma yang berulang dapat menyebabkan telinga menjadi radang. Salah satu keluhan peradangan telinga ialah telinga berair. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dan jumlah penggunaan cotton bud pada toilet telinga terhadap keluhan telinga berair. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan uji Chi Square Fisher Exact Test. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FK ULM, penelitian dilakukan menggunakan Google form online, dan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan subjek penelitian yang termasuk dalam populasi penelitian adalah 245 responden. Kelompok usia pengguna cotton bud paling banyak yaitu usia 20 tahun (36%). Dari 245 responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 96 responden. Frekuensi penggunaan cotton bud paling banyak adalah < 4 kali dalam seminggu (91,7%). Jumlah cotton bud yang digunakan paling banyak < 5 batang cotton bud setiap toilet telinga (88,5%). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara frekuensi penggunaan cotton bud terhadap keluhan telinga berair (P value = 0,43). Tidak terdapat hubungan jumlah penggunaan cotton bud terhadap keluhan telinga berair (P value = 0,43).
Kata-kata kunci: cotton bud, frekuensi, jumlah, telinga berair