Abstract:
Dalam sebuah proyek konstruksi, cash flow sangat dipengaruhi terhadap penjadwalan (time schedule) yaitu kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta waktu penyelesaiannya. Oleh karena itu peranan perencanaan arus kas (cash flow) sangatlah penting dalam pelaksanaan proyek. Karena arus uang yang masuk dan yang keluar harus selalu diupayakan keseimbangannya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan langkah-langkah cash flow sistem pembayaran termijn progress per 25%, menentukan berapa cash flow sistem pembayaran termijn progress per 25% kondisi EST dan LST, dan menentukan manakah cash flow sistem pembayaran termijn progress per 25% antara kondisi EST dan LST yang dapat memberikan keuntungan paling maksimal bagi kontraktor.
Langkah singkat untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah penjadwalan proyek dengan uraian dan urutan setiap kegiatan diambil dari time schedule proyek, lalu membuat diagram network yang pada penelitian menggunakan metode CPM, lalu didapatlah durasi untuk pekerjaan proyek. Kemudian membuat analisis cash flow dengan sistem pembayaran termijn progress per 25% pada kondisi penjadwalan EST dan LST.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pembayaran termijn progress per 25% yang yang memberikan keuntungan paling maksimum bagi kontraktor dalam penelitian ini adalah kondisi LST dengan keuntungan bersih sebesar Rp325.817.567,97 atau 7,13747?ri nilai kontrak.
Kata Kunci: Cash flow, CPM, Earliest Start Time (EST), Latest Start Time (LST)