Abstract:
Kegiatan pertambangan di Kalimantan Selatan umumnya dilakukan secara terbuka yang berdampak pada perubahan struktur tanah akibat penggalian top soil untuk mencapai lapisan bahan tambang yang lebih dalam. Kondisi tanah pada lahan tambang umumnya tidak subur dengan tingkat kemasaman tanah yang tinggi (pH tanah sekitar 4,5) dengan unsur hara yang sangat rendah, retensi air, tidak terstruktur, dan kandungan unsur-unsur yang bersifat toksik. Oleh karena itu, perlu dilakukan treatment melalui remediasi lahan tambang untuk mengembalikan daya dukung tanah. Salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu dengan biochar bebahan dasar Ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik biochar ampas tebu dan melihat pengaruh pemanfaatan biochar ampas tebu dengan variasi dosis dan waktu kontak (inkubasi) pada proses pembenah tanah dalam menstabilkan nilai pH dan menyisihkan kadar logam berat Fe tanah. Proses remediasi tanah dilakukan dalam skala laboratorium dengan variasi dosis biochar (0 g, 7,5 g, 15 g dan 30 g) dengan waktu kontak (15 hari, 30 hari, dan 45 hari). Hasil penelitian menunjukkan biochar ampas tebu memiliki karakteristik yang memenuhi syarat sebagai pembenah tanah berdasarkan nilai pH, karbon organik, nitrogen total, rasio C/N, fospor total, kalium total, kapasitas tukar kation (KTK), kadar abu dan kadar air. Hasil remediasi yang dilakukan selama 45 hari menunjukkan bahwa biochar ampas tebu dapat menetralkan pH awal 4,9 menjadi 6,9 serta mampu menurunkan kadar logam besi (Fe) sebanyak 8158,1 mg/kg.