Abstract:
Sinar matahari adalah sumber utama radiasi sinar ultraviolet (UV) yang merupakan salah satu penyebab radikal bebas, sehingga penggunaan tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit. Ekstrak etanol bunga karamunting (Melastoma malabathricum L.) diketahui memiliki aktivitas sebagai tabir surya dengan nilai SPF
sebesar 3,9 pada konsentrasi 100 ppm. Selain itu, bunga karamunting diketahui mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menstabilkan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian lotion ekstrak etanol bunga karamunting terhadap sebukan sel radang pada tikus yang dipapari sinar UVC. Metode yang digunakan adalah true experimental dengan posttest only with control group design. Subjek penelitian berupa tikus wistar betina yang dipapari selama 10 menit dengan 6 perlakuan, yaitu kelompok normal (tanpa diberi paparan sinar UV), kontrol negatif (diberi basis lotion), kontrol positif (diberi emina SPF 30) serta tiga kelompok tikus yang masing-masing diberi ekstrak etanol bunga
karamunting dengan konsentrasi (0,006%), (0,016%) dan (0,027%). Analisis data dilakukan dengan uji One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel radang pada kulit tikus yang diberi lotion dengan konsentrasi 0,027% lebih sedikit dibandingkan dengan kulit tikus tanpa paparan. Disimpulkan bahwa lotion ekstrak etanol bunga karamunting berpengaruh terhadap jumlah sebukan sel radang pada kulit tikus yang diberi paparan sinar UVC.
Kata-kata kunci: sinar UVC, tikus, Karamunting (Melastoma malabathricum L.), sel radang.