Abstract:
Dalam perkembangannya mesin berbanding lurus dengan cara pengujiannya. Agar
dapat menghasilkan data yang akurat maka diperlukan suatu fasilitas pengujian
yang memadai serta mampu mengikuti standar pengujian mesin tersebut. Dalam
dunia industri sekarang banyak menggunakan metode sistem data akuisisi. Sistem
data akuisisi merupakan pengambilan data secara otomatis oleh suatu fasilitas
pengujian sehingga data yang dikumpulkan dapat langsung tersimpan dan diolah
oleh peneliti. Hal ini dapat meminimalisir faktor human error saat dilaksanakannya
pengukuran. Untuk melakukan pengujian performance dengan menggunakan
mikrokontroller perlu mempersiapkan jenis sensor dan program yang akan
digunakan untuk tiap sensor, kemudian dilakukan kalibrasi sebelum dilakukan uji
coba untuk pengambilan data. Sensor yang digunakan seperti sensor rpm, loadcell,
thermocouple. Dari grafik hubungan antara putaran mesin (rpm) dengan daya mesin
(BP) semakin bertambahnya nilai rpm maka akan semakin besar pula daya mesin
yang dihasilkan. Dari grafik rpm dengan BMEP dapat dilihat bahwa semakin besar
rpm akan semakin besar pula bmep. Dari grafik hubungan antara rpm dengan SFC
terlihat bahwa nilai SFC terus mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya
nilai rpm. Dari grafik rpm dengan Q exhaust terlihat bahwa nilai kalor tersebut
berbanding lurus dengan besarnya nilai rpm. Dari grafik hubungan antara rpm
dengan efisiensi volumetrik (?V) terjadi kecenderungan menurun seiring bertambahnya rpm.