Abstract:
Infeksi yang disebabkan Salmonella typhi (S.typhi) dan Pseudomonas aeruginosa (P.aeruginosa) dapat ditularkan melalui lingkungan dan perlatan yang kurang hygienis. Eichhornia crassipes (E.crassipes) dan Pistia stratiotes (P.stratiotes) mengandung senyawa antibakteri yang dapat menghambat kolonisasi bakteri patogen, sehingga dapat dikembangkan sebagai disinfektan alternatif. Efektivitas suatu disinfektan yang baik adalah mempunyai nilai koefisien fenol (KF) ?1. Penelitian ini bertujuan membandingkan daya antibakteri kombinasi ekstrak E.crassipes dan P.stratiotes (Ec+Ps) terhadap S.typhi dan terhadap P.aeruginosa, ditinjau dari nilai koefisien fenol dan jumlah koloni bakteri. Metode uji daya antibakteri menggunakan metode dilusi. Hasil uji KF, diperoleh rerata nilai KF ekstrak Ec+Ps pada S.typhi=1,0333 dan pada P.aeruginosa=1,0333; nilai KF klorin 0,0002% pada S.typhi=1,0667 dan pada P.aeruginosa=1,2758. Hasil uji statistik, perlakuan kombinasi ekstrak Ec+Ps 25%, 50%, 75%, 100% (ratio 1:1) memperlihatkan efek berbeda bermakna terhadap jumlah koloni S.typhi dan P.aeruginosa. Kombinasi ekstrak Ec100%+Ps100% menghasilkan efek paling baik (p<0.05) terhadap jumlah koloni P.aeruginosa 21 CFU/ml daripada jumlah S.typhi 35 CFU/ml. Simpulannya, kombinasi ekstrak Ec+Ps memiliki daya antibakteri yang berbeda terhadap P.aeruginosa dibandingkan terhadap S.typhi.
Kata kunci: E.crassipes, P.stratiotes, kombinasi ekstrak, nilai koefisien fenol, jumlah koloni bakteri, S.typhi, P.aeruginosa