Abstract:
Diabetes melitus merupakan penyakit kompleks dengan keadaan dimana kadar glukosa plasma di atas normal. Penyakit ini dimanifestasikan pada jalur seluler yang berbeda-beda yaitu sekresi insulin, resistensi insulin, dan penyerapan karbohidrat. Kobalt dan merkuri merupakan logam yang dapat berperan dalam kejadian diabetes melitus. Disebutkan bahwa logam berat dapat meningkatkan gangguan dari pembentukan sel di pulau-pulau langerhans dengan merusak sel ? pankreas. Pada akhirnya terjadi resistensi insulin. Namun, untuk mekanismenya masih belum diketahui. Terdapat beberapa molekul protein yang keberadaannya berpengaruh besar pada kejadian diabetes melitus antara lain adenosine monophosphate protein kinase (AMPK), glutamine fructose-6-phosphate amidotransferase (GFAT), protein tyrosine phosphatases (PTP) dan tyrosine kinase insulin receptor. Afinitas pengikatan ion logam berat dengan AMPK terjadi pada sisi alosterik Cystein B sintase (CBS) yang menjadi domain tempat terikatnya residu asam amino hasil interaksi antara dengan ion logam. Enzim GFAT dengan ion logam berat terjadi pada binding site dari GFAT terletak pada domain N-terminal yang berikatan dengan residu asam amino. Interaksi antara PTP dengan ion logam pada active site yang terletak di dekat domain N-terminal yang berikatan yang menunjukkan sistein sebagai anion thiolate dan akan terinaktivasi apabila mengalami oksidasi. Tyrosine kinase insulin receptor dengan ion logam berat terjadi pada active site yang terletak di dekat domain C-terminal yang berikatan yang menunjukkan tyrosine yang bergerak menuju lingkaran aktivasi IRK.
Kata-kata kunci: diabetes melitus, logam berat, protein, docking molecular