Abstract:
Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mengubah kondisi hormon yang dapat berefek pada perubahan PH vagina. Perubahan ini menyebabkan bergesernya keseimbangan flora normal vagina dan menimbulkan gangguan keputihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kejadian keputihan di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin. Penelitian ini bersifat obsevasional analitik dengan pendekatan Cross sectional untuk melihat hubungan antara jenis dan lama penggunaan kontrasepsi hormonal serta usia akseptor KB hormonal dengan kejadian keputihan. Populasi penelitian berjumlah 30 sampel. Sampel atau subjek penelitian diambil dengan cara purposive sampling yaitu memenuhi kriteria inklusi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian keputihan, sedangkan variable bebasnya adalah jenis kontrasepsi hormonal, lama penggunaan kontrasepsi hormonal dan usia akseptor KB. Hasil penelitian menunjukkan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor dalam penelitian ini sebanyak 46,6?alah pil dan 46,6?alah suntikan. Lama penggunaan kontrasepsi hormonal sebagian besar adalah lebih dari 1 tahun (93,3%). Usia akseptor KB hormonal sebagian besar antara 20 sampai 35 tahun (93,3%). Berdasarkan analisis statistik dengan uji Chi square pada tingkat kepercayaan (?)= 0.05 menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara jenis kontrasepsi, lama penggunaan kontrasepsi dan usia akseptor dengan kejadian keputihan dengan nilai signifikansi berturut-turut 0.357; 0.356; 0.419. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis, lama penggunaan, dan usia ibu dengan kejadian keputihan di Puskesmas Sungai JIngah Banjarmasin periode Desember 2019.
Kata Kunci: Keputihan – Kontrasepsi hormonal