Abstract:
Cotton bud merupakan alat yang sering digunakan untuk mengorek telinga.
Penggunaan cotton bud di liang telinga menimbulkan trauma lokal, sehingga
memudahkan terjadinya iritasi, inflamasi, hingga infeksi yang dapat menimbulkan
keluhan telinga gatal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi
dan jumlah penggunaan cotton bud untuk toilet telinga dengan derajat keluhan gatal
berdasarkan nilai VAS. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
menggunakan pendekatan cross-sectional dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuesioner
didapatkan 52 sampel mahasiswa FK ULM angkatan 2019-2021. Hasil penelitian
menunjukkan frekuensi penggunaan cotton bud terbanyak adalah jarang (?1 kali
seminggu), dan mayoritas mahasiswa menggunakan cotton bud dengan jumlah
banyak (>1 batang). Intensitas keluhan gatal terbanyak yang dirasakan adalah
derajat ringan, diikuti sedang, dan berat. Kesimpulan pada penelitian ini adalah
tidak terdapat hubungan yang bermakna, baik pada analisis frekuensi penggunaan,
maupun jumlah cotton bud dengan derajat keluhan gatal pada telinga berdasarkan
nilai VAS.