Abstract:
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi yang paling banyak
terjadi di pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Infeksi saluran kemih merupakan
salah satu infeksi pada wanita yaitu sekitar 25?ri semua infeksi yang terjadi
pada wanita. Baku emas penegakan diagnosis infeksi saluran kemih (ISK) selama
ini menggunakan kultur urin. Pemeriksaan urinalisis dapat dijadikan alternatif
sebagai pengganti dalam penegakan diagnosis ISK. Tujuan umum penelitian
adalah mengetahui profil sedimen urin pada pasien ISK kasus ginekologi di
bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Ulin Banjarmasin Periode Juni 2021-Mei
2022. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif
dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data
sekunder dari rekam medis. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling.
Subjek penelitian ini berjumlah 75 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pasien ISK dengan penyakit ginekologi memiliki distribusi data berdasarkan
variabel demografi usia paling banyak dalam rentang 35-50 tahun dengan jumlah
37 (49,3%) orang, alamat paling banyak dari luar Banjarmasin sebanyak 40
(54,7%) orang, dan pekerjaan paling banyak tidak bekerja sebanyak 56 (74,7%)
orang. Berdasarkan variabel hasil sedimentasi urin, bakteriuria positif sebanyak 55
orang dan bakteriuria negatif sebanyak 20 orang. Bakteriuria negatif dengan
peningkatan jumlah leukosit, eritrosit, sel epitel dan silinder sebanyak 39 (70,9%)
orang dan bakteriuria negatif dengan peningkatan jumlah leukosit, eritrosit, sel
epitel dan silinder hanya 4 (20%) orang.