Abstract:
Benalu batu (Paraboea sp) adalah tanaman berasal dari Kalimantan yang
secara empiris digunakan sebagai obat kanker yaitu, infusa daun, batang, akar dan
bunga. Menurut WHO (2020) kanker adalah penyebab utama kematian di dunia.
Salah satu penyebab kanker adalah radikal bebas yang dapat dicegah dengan
antioksidan. Penelitian tanaman obat sebagai antikanker yang berasal dari lokal
masih tergolong sedikit. Penelitian ini bersifat deskriptif laboratorik dengan tujuan
mengetahui senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan pada infusa daun benalu
batu (Paraboea sp). Skrining fitokimia secara kuantitatif dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang tertentu. Kapasitas aktivitas antioksidan ditentukan
dengan scavenging radikal hidroksil, scavenging hidrogen peroksida (metode
ruch) dan chelating logam (metode dinis). Sampel terdiri atas infusa daun benalu
batu dengan larutan uji dan kontrol yang dilakukan masing-masing 3 kali
pengulangan. Hasil penelitian fitokimia didapatkan rerata ± SD pada infusa daun
benalu batu adalah senyawa saponin (4,210 ± 0,286%), alkaloid (2,520 ±
0,070%), flavonoid (13, 667 ± 0,382 mg/mlQE), tanin (0,335 ± 0,011 mg.ml
GAE), fenolik (4,956 ± 0,252 mg/ml), steroid (42,357 ± 0,252 mg/ml) dan
triterpenoid (9,922 ± 0,141). Aktivitas antioksidan scavenging radikal hidroksil
(23,544 ± 1,601%), scavenging hidrogen peroksida (72,509 ± 1,952%) dan
chelating logam (76,934 ± 3,985%). Berdasarkan hasil, infusa daun benalu batu
mengandung senyawa saponin, alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik, steroid dan
triterpenoid dengan konsentrasi tertinggi adalah senyawa steroid. Infusa daun
benalu batu mempunyai aktivitas antoksidan dan berpotensi sebagai kandidat
antikanker.