Abstract:
Firdaus, Muhammad Zainal (2022) Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis , Kerjasama dan Hasil Belajar Menggunakan Model BER-AKSI Siswa Kelas V SDN Handil Bakti. Skripsi Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Akhmad Riandy Agusta, M.Pd.
Kata Kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Kerjasama, BER-AKSI
Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kerjasama siswa pada pembelajaran Ipa. Hal tersebut disebabkan siswa tidak memahami konsep pembelajaran, kurangnya rasa ingin tahu siswa, sering merasa bosan, kurang terlibat aktif dalam menyumbangkan pendapat maupun memecahkan permasalahan, dan siswa asik sendiri pada saat pembelajaran berlangsung, serta tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan model BER-AKSI dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan kerjasama, dan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Handil Bakti yang berjumlah 27 orang siswa terdiri dari 12 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, pada semester II tahun ajaran 2021/2022. Data yang diambil adalah data kualitatif yang diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kerjasama siswa, kemudian menggunakan data kuantitatif untuk hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis secara kelompok maupun individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analisis cros tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpertasi dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kualitas aktivitas guru pertemuan III memperoleh skor maksimal yaitu 32. Aktivitas siswa pada mengalami peningkatan yaitu pertemuan III memperoleh persentase 92,5%. Adapun keterampilan berpikir kritis pertemuan III memperoleh persentase 85,1%. Sedangkan keterampilan kerjasama pertemuan III memperoleh persentase 85,1%. Untuk ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pertemuan III memperoleh persentase 85,1%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model BER-AKSI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kerjasama. Disarankan model BER-AKSI dapat dijadikan sebagai refrensi alternatif dalam meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, keterampilan kerjasama, dan hasil belajar siswa.