Abstract:
Pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi berbagai sisi kehidupam termasuk dibidang pendidikan, memasuki era new normal seluruh sekolah di KabupatenTanah Bumbu telah melaksanakan pembelajaran gabungan atau pembelajaran blended learning, namun guru-guru masih mengalami kendala dalam proses pembelajaran sehingga diperlukan strategi guru untuk mengatasi masalah yang dialami guru. Tujuan penelitian menganalisis strategi guru melaksanakan pembelajaran blended learning pada era new normal di Kabupaten Tanah Bumbu. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan populasi guru geografi, sosiologi, sejarah, dan ekonomi yang berjumlah 63 orang. Teknik pengambilan sampling menggunakan sampel total, dengan instrumen penelitian menggunakan angket tertutup. Analisis data menggunakan analisis IFAS, EFAS, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan strategi guru berada pada kuadran I (strategi progresif) dengan nilai IFAS 1,758 dan EFAS 1,416 mata pelajaran geografi; 1,712 dan 1,341 mata pelajaran sosiologi; 1,775 dan 1,447 mata pelajaran sejarah; 1,639 dan 1,259 mata pelajaran ekonomi. Strategi progresif yang dilaksanakan guru dengan cara mengadakan praktikum sesuai dengan materi yang telah disesuaikan dengan karakteristik materi dan pelajaran masing-masing, sehingga siswa mampu mengintegrasikan antara teori dan praktik serta memahami langsung materi secara konkret. Adanya strategi progresif yang dilaksanakan guru dapat mempertahankan faktor kekuatan dan peluang yang ada dalam pembelajaran blended learning. Sedang kelemahan dan ancaman selama pembelajaran blended learning yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran beragam yang sulit diterapkan apabila tidak meratanya sarana dan prasarana sehingga perlu diperbaiki agar dapat meningkatkan pembelajaran secara blended learning selama era new normal.