Abstract:
Permasalahan penelitian adalah rendahnya aktivitas dan keterampilan
berpikir kritis siswa, hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada
muatan IPS. Hal ini disebabkan karena kurangnya keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran, kurangnya siswa berpikir kritis dalam belajar, dan
kurangnya motivasi serta minat belajar siswa. Salah satu upaya meningkatkan
aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada muatan IPS
yaitu melalui penggunaan model pembelajaran PETANI ( kombinasi model
pembelajaran problem basid learning, talking stick dan group investigation ).
Tujuan dari peneliti ini adalah untuk meningkatkan aktivitas guru, siswa,
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian (PTK). Subjek penelitian adalah
siswa kelas V SDN Semangat Dalam 4 BATOLA tahun pelajaran 2020/2021
sebanyak 24 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Data kuanlitatif diperoleh dari observasi aktivitas guru, siswa dan
keterampilan berpikir kritis. Data kuantitatif diperoleh dari teknik pengukuran tes
tertulis secara individu berupa lembar kerja peserta didik dan evaluasi. Analisis data
menggunakan tipe Transformative Mixed Methodes dengan interpretasi
menggunakan Descriptive Analysis dan Cross Tabulation Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I
sampai IV meningkat dari skor 83,33 menjadi skor 100, aktivitas siswa pada
pertemuan I sampai IV meningkat dari 33,33% menjadi 91,67% sangat aktif.
Keterampilan berpikir kritis pada pertemuan I sampai IV terjadi peningkatan dari
skor 31,25% menjadi 91,67% sangat aktif, sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa dari pertemuan I sampai IV mengalami peningkatan juga dari 56,94%
menjadi 95,83% secara klasikal.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
PETANI dapat meningkatkan Aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil
belajar siswa kelas V SDN Semangat Dalam 4 Kabupaten Barito Kuala. Disarankan
penggunaan model tersebut sebagai alternatif dalam meningkatkan aktivitas siswa,
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.