Abstract:
Susilaradia. 2022. Meningkatkan Aktivitas dan keterampilan Berpikir Kritis Siswa Muatan IPS Menggunakan Model CT-NTS ( Contextual Teaching and Learning, Numbered Heads Together dan Scramble) di Kelas IV SDN Telawang 1 Banjarmasin. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Keterampilan Berpikir kritis dan Model CT- NTC
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada muatan IPS. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran bersifat satu arah, pembelajaran tidak menuntut siswa berpikir kritis, pembelajaran kurang bermakna dan model pembelajaran kurang bervariasi.Upaya menyelesaikan masalah tersebut diatas dilakukan melalui kombinasi model CT- NTS yang merupakan kombinasi model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, Numbered Heads Together dan Scramble. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan untuk menganalisis peningkatan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Telawang 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2021/2022, dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan berpikir kritis. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis secara individu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuaan 1 sampai 4 meningkat dari skor 27 hingga 36. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 hingga 4 meningkat dari 40% hingga 100% (klasikal). Keterampilan berpikir kritis pada pertemuan 1 hingga 4 meningkat dari 30% hingga 100%(klasikal). Hasil belajar aspek afektif pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 50% hingga 100%(klasikal). Hasil belajar aspek afektif pada pertemuan 1 hingga 4 meningkat dari 50% hingga 100%. Hasil belajar aspek psikomotorik sari pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 70% hingga 100%.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi model CT- NTS dapat meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Untuk itu disarankan model tersebut dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas siswa yang berdampak pada peningkatakan hasil belajar siswa.