Abstract:
Abstrak. Keterbatasan dalam kemampuan persepsi penyandang tunanetra menyebabkan kesulitan mengetahui objek yang ada disekitarnya. Dampak nyata yang dialami tunanetra adalah keterbatasan/kehilangan alat orientasi yang utama dan kesulitan dalam melakukan mobilitas. Keterbatasan yang dialami dapat dibantu dengan alat bantu khusus berupa tongkat tunanetra untuk membantu tunanetra berjalan dan bernavigasi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat studi literatur atau studi kepustakaan (Library Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknologi dalam perancangan tongkat canggih serta kemudahan yang didapat tunanetra dengan adanya perkembangan tongkat. Hasil temuan penelitian memaparkan yakni: 1) Teknologi yang umumnya digunakan dalam pembuatan tongkat tunanetra adalah Sensor ultrasonik, Mikrokontroller, Sensor Air, GPS, GSM,Buzzer, Arduino Uno, Vibrator DC, Panel Surya dan Sensor Ping Parallax HC-SR04. 2) Perkembangan teknologi tongkat memberikan hasil efektif terhadap penyandang tunanetra karena teknologi yang semakin canggih memberikan pemikiran perancang dalam mengembangkan pembuatan tongkat tunanetra untuk membantu kepercayaan diri tunanetra dan agar lebih mandiri; 3) Hambatan yang dialami tunanetra dalam menggunakan teknologi tongkat tunanetra yaitu kurang memahami dalam penggunaannya, GPS bisa mengalami error jika berada dalam daerah yang sulit jaringan, beberapa Teknologi tongkat hanya dapat mendeteksi halangan berupa lobang tetapi tidak bisa mendeteksi halangan berupa air yang ada di hadapannya; 4) Kemudahan yang didapat tunanetra dalam pemanfaatan tongkat tunanetra yaitu sangat membantu tunanetra dalam bernavigasi dengan bebas sehingga tidak bergantung pada orang lain dan meningkatkan rasa percaya diri serta tunanetra bisa mengenali lingkungan baru dengan adanya tongkat tanpa merasa takut akan tersesat karena GPS bisa memberikan pengiriman lokasi kepada kerabat jika tunanetra tersesat.
Kata Kunci: tongkat, tunanetra, sensor ultrasonik, GPS, orientasi mobilitas