Abstract:
Penggunaan sumber belajar sejarah dalam pelaksanaan pengajaran membantu kelancaran belajar dan menanamkan kemampuan afektif pada siswa. Pembelajaran yang monoton dengan metode ceramah dapat diatasi dengan belajar di lingkungan sekitar. Peninggalan purbakala dapat dijadikan sebagai sumber belajar, pemanfaatan situs purbakala ini membantu guru dalam proses belajar mengajar di lingkungan tempat tinggal siswa dan guru. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan guru sejarah kelas X MIA 4 dan siswa kelas X MIA 4 MAN 2 Hulu Sungai Utara. Peneliti melakukan observasi dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran sejarah kelas X MIA 4, dokumentasi pembelajaran dan desain pelaksanaan pembelajaran. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, kemudian penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber.
Pemanfaatan situs Candi Agung sebagai sumber belajar sejarah memberikan siswa kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang heterogen. Secara umum, siswa memiliki kesadaran akan pentingnya menjunjung tinggi budaya dan benda-benda peninggalan sejarah. Di kelas guru memberikan penjelasan dan gambaran tentang situs Candi Agung dan membawa siswa langsung ke Candi Agung. Sehingga siswa lebih paham karena bisa melihat langsung bagaimana Candi Agung Amuntai.