Abstract:
Hasil survey yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia membuktikan bahwasannya prevalensi penyakit jantung koroner menempati posisi ke 3 pemicu kematian, setelah stroke dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Fakta menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner berkontribusi 40?ri total kematian, dimana setiap tahunnya untuk kasus diagnosa baru PJK tercatat sebesar 17 juta. Sebagaimana informasi Perhimpunan Kardiologi Indonesia (PERKI) cabang Kalimantan Selatan, penderita PJK selalu bertambah. Diketahui, sebesar 784 kasus PJK ditemukan pada tahun 2019, 748 kasus pada tahun 2011, serta 799 kasus pada tahun 2012, dengan rerata serangan/kekambuhan sebanyak 7 kali setiap tahun. Peneliti memakai jenis atau pendekatan literatur review berupa scoping review. Scoping review ialah metode literatur review yang terstruktur dengan memakai langkah-langkah yang sudah ditentukan diawal. Literatur review ini memakai sumber data berupa databse yang dihimpun dari Google Scholar dan PubMed. Artikel riset yang revelan dengan pertimbangan kriteria inklusi, selanjutnya dihimpun dan ditarik ringkasan mencakup nama peneliti, tahun terbit artikel, metode, dan temuan atau hasil penelitian. Penelitian ini mengobservasi faktor-faktor risiko sebanyak 25 faktor risiko yang diobservasi, didapatkan 15 faktor risiko yang memiliki hubungan terhadap kejadian PJK di Indonesia, yaitu usia, riwayat keluarga penyakit jantung koroner, obesitas, underweight, hipertensi, dislipidemia, diabetes melllitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, hiperkolesterol, kolesterol total, trigliserida, riwayat konsumsi pangan (pola makan), kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan stres.