Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani buah naga, menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan dalam usahatani buah naga serta faktor – faktor sosial ekonomi yang diduga mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya pada bulan Juli 2022 sampai Desember 2022. Jumlah responden sebanyak 41 orang, dengan metode sensus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan usahatani buah naga mendapatkan hasil panen yang baik mulai dari pengolahan lahan sampai dengan teknik penanaman serta pemeliharaan yang tepat sesuai anjuran teknis budidaya buah naga dari penyuluh. Rata-rata biaya total yang harus dikeluarkan petani yaitu sebesar Rp 309.363.835,- per usahatani atau Rp 596.959.679,- per Ha dengan rata-rata biaya eksplisit sebesar Rp 89.273.463,- per usahatani atau Rp 172.245.270,- per Ha dan rata-rata biaya implisit sebesar Rp 220.126.372,- per usahatani atau Rp 424.714.409,- per Ha. Rata-rata penerimaan usahatani buah naga tahun 2021 diperoleh sebesar Rp 164.249.268,- per usahatani atau Rp 316.904.471,- per Ha. Sedangkan rata-rata pendapatan usahatani buah naga tahun 2021 sebesar Rp 74.975.805,- per usahatani atau Rp 144.659.201,- per Ha.
Hasil analisis dan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga menggunakan analisis regresi linear berganda yang diestimasi melalui logaritma natural model Cobb-Douglas diperoleh nilai koefisien determinasi menggunakan Adjusted R-square (R2) 0,420 dan F hitung 5,133. Variabel biaya pestisida merupakan satu-satunya faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani buah naga, sedangkan biaya tenaga kerja, pengalaman berusahatani buah naga, pendidikan, jumlah tanggungan, biaya pemupukan dan modal tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan usahatani buah naga di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya.