Abstract:
Lahan basah gambut merupakan lahan marginal dan tidak produktif untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah, kahat hara, rapuh dan memiliki pH sangat masam. Akan tetapi karena keterbatasan lahan pertanian, pengembangan pertanian ke lahan gambut tidak dapat dihindari. Salah satu mikronutrien yang dapat meningkatkan fertilitas tumbuhan yaitu Cu, yang keberadaanya di lahan gambut juga sangat terbatas. Telah dilakukan kajian pada penelitian ini tentang pengaruh penambahan bentonit terhadap karakteristik beads Cu-alginat. Beads Cu-Alginat/Bentonit yang dihasilkan dilakukan pengujian yang meliputi ukuran beads, warna, analisis gugus fungsi menggunakan FTIR, uji laju pengembangan (swelling), kemampuan penjerapan Cu dalam beads menggunakan SSA, dan kemampuan beads untuk menahan air (water holding capacity). Warna beads Cu-Alginat/Bentonit mengalami perubahan seiring dengan peningkatan jumlah bentonit, yaitu beads memiliki warna yang lebih keruh. Diameter beads basah berkisar antara 4,39 hingga 4,41 nm, sedangkan diameter beads kering berkisar antara 1,42 hingga 1,65 nm. Nilai kemampuan mengembang dan kemampuan menyimpan air beads semakin menurun seiring dengan meningkatnya kadar bentonit. Analisis FTIR menunjukkan adanya perubahan bilangan gelombang dengan penambahan bentonit ke dalam campuran beads. Hasil analisis SSA terhadaap konsentrasi Cu menunjukkan penurunan seiring dengan meningkatnya jumlah bentonit yang terdapat pada beads. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa beads dengan penambahan bentonit berpengaruh terhadap karakteristik beads alginat yang dihasilkan.