Abstract:
Debit air pada tempat budidaya mempengaruhi kualitas air untuk hidup ikan papuyu yang dibudidayakan. Saat ini belum diketahui debit air yang optimal untuk mengaliri wadah budidaya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (A= Debit air 15 L/menit, B= Debit air 30 L/menit, C= Debit air 45 L/menit dan D= tanpa debit air), dan semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang digunakan adalah Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup, FCR, Efisiensi dan Kualitas Air. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui debit air yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan papuyu dengan menggunakan sistem resirkulasi yang diukur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan C terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, dimana Pertumbuhan Panjang Mutlak sebesar 3,015 cm, Panjang Relatif sebesar 35,783%, Bobot Mutlak sebesar 6,770 g, Bobot Relatif sebesar 225,953%, Kelangsungan Hidup sebesar 99,476%, FCR sebesar 1,43, Efisiensi sebesar 69,84%. Hasil uji statistik untuk parameter pertumbuhan dan kelangsungan hidup berbeda nyata antara semua perlakuan yang diberikan, kecuali parameter FCR dan Efisiensi yang tidak berbeda nyata antara semua perlakuan. Hasil analisa kualitas air masih berada dikisaran yang optimal untuk pemeliharaan ikan papuyu, yaitu Suhu antara 25-27oC, DO antara 5,3-6,1 mg/L, pH antara 7,0-8,1, Amoniak antara 0,3-0,8 mg/L dan TSS antara 551-81 mg/L.
Kata kunci: debit air, kelangsungan hidup, papuyu, pertumbuhan, resirkulasi.