Abstract:
Perkembangan karet di Indonesia baik luas areal maupun produksinya cenderung sedikit meningkat setiap tahunnya sejak tahun 2011 hingga 2020. Tanaman karet di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh perkebunan rakyat yaitu sekitar 85,92%. Dari produksi karet tahun 2019 sebesar 3,45 juta ton, sekitar 2,50 juta ton diekspor atau sekitar 72,60?ri produksi karet nasional di ekspor. Volume ekspor karet nasional selama tahun 2010 – 2019 berfluktuasi dengan rata-rata tumbuh 1,06% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani karet di Desa Sungai Jati Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar. Penelitian dilakukan sejak bulan Agustus 2022 sampai dengan November 2022. Untuk metode penarikan contoh menggunakan metode sensus, yaitu dengan 32 responden. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pendapatan petani dari hasil karet sebesar Rp23.627.458 /ha/tahun dan rata-rata pendapatan Non usahatani sebesar Rp2.901.396/tahun. Pendapatan total petani karet rakyat sebesar Rp26.528.854 /tahun.. Adapun tingkat kesejahteraan petani karet di Desa Sungai Jati menurut kriteria World Bank Dunia dengan persentase terhadap jumlah total petani responden tingkat kesejahteraan sejahtera adalah sebesar 100% karena berdasarkan hasil penelitian range pendapatan yang paling rendah diterima oleh petani adalah sebesar Rp 4.709.872 /kapita/bulan dengan rata – rata jumlah keluarga sebesar 4 orang. Sedangkan untuk kriteria bank dunia mengkonversikan apabila pendapatan perkapita lebih dari Rp3.411.360 /kapita/tahun termasuk dalam kategori keluarga yang sejahtera.